BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, salah satu tujuan pembelaaran Bahasa
Inggris di Sekolah Menengah Atas (SMA)
adalah mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dalam
bentuk lisan maupun tertulis. Kemampuan berkomunikasi ini meliputi mendengarkan
(listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing).
Keempat kompetensi ini diharapkan mampu mempersiapkan dan membekali siswa SMA
untuk melanjutkan ke enjang pendidikan yang lebih tinggi atau untuk memasuki
dunia kerja terutama di sektor yangmembutuhkan keterampilan berbahasa Inggris.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Inggris
seperti yang tercantum dalam kurikulum, semua komponen yang terlibat dalam
proses belaar mengajar di sekolah harus turut memberikan dukungan. Dengan
memperhatikan bahwa setiap kelas mempunyai karakteristik yang berbeda-beda,
komponen-komponen yang terkait tersebut harus berupaya meningkatkan keefektifan
dan efisiensi proses belajar mengajar di kelas sesuai dengan karakteristik
masing-masing kelas.
Secara umum, tidak semua sekolah dapat dengan mudah
mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Inggris sesuai dengan yang tercantum dalam
kurikulum. Masing-masing sekolah menemui kendala yang berbeda-beda dalam
mencapai tujuan tersebut. Dengan memperhatikan kesulitan-kesulitan yang
dihadapi dan solusi yang diperlukan untuk mengatasinya, maka peneliti berpikir
bahwa perlu ada upaya untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi dalam
pembelajaran Bahasa Inggris di setiap sekolah. berdasarkan kenyataan tersebut,
maka upaya-upaya ini pun bisa diterapkan di SMA Negeri 1 Sewon, Bantul.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
keefektifan dan efisiensi dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas XI SMA
Negeri 1 Sewon, Bantul dengan menggunakan langkah-langkah penelitian tindakan
(action research). Untuk langkah pertama, peneliti akan terlebih dahulu
mengidentifikasi masalah-masalah yang mengganggu proses pembelajaran Bahasa
Inggris di sekolah ini.
B.
Identifikasi Masalah
Ada
beberapa faktor yang turut berperan dalam upaya peningkatan keefektifan
pembelajaran Bahasa Inggris di kelas XI SMA Negeri 1 Sewon, Bantul.
Faktor-faktor tersebut adalah: guru, siswa, materi yang diajarkan, teknik
penyampaian materi, waktu, dan fasilitas yang tersedia. Sedangkan efisiensi
berhubungan dengan semua faktor yang ada selama proses belajar mengajar. Selain
berhubungan dengan faktor-faktor yang terlibat dalam proses belajar mengajar,
pembelajaran Bahasa Inggris juga berhubungan dengan empat macam keterampilan
bahasa yaitu listening, speaking, reading, dan writing.
Untuk meningkatkan keefektifan dan
efisiensi pembelajaran Bahasa Inggris, faktor-faktor di atas (guru, siswa,
materi yang diajarka, teknik penyampaian materi, waktu, dan fasilitas yang
tersedia) berhubungan dengan keempat keterampilan bahasa tersebut. Dari sudut
pandang guru, keefektifan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh penguasaan
guru tentang grammar, kosakata, dan konteks wacana. Selain itu juga berhubungan
dengan materi yang akan diajarkan. Pembelajaran yang efektif juga dipengaruhi
oleh teknik mengajar guru. Biasanya, siswa akan merasa bosan jika harus
mengerjakan kegiatan yang sama terus-menerus. Perasaan seperti ini akan
menguarangi konsentrasi siswa sehingga mereka tidak akan menangkap materi
dengan baik.
Effective reading tampaknya akan
berpengaruh pada effective writing. Sebagai keterampilan reseptif, reading
memberikan stimulus pada writing (keterampilan produktif). Keefektifan
pembelajaran reading dan writing dari sudut pandang guru kemungkinan akan
memberikan hasil yang optimal jika guru menggunakan potensinya secara efisien.
Efisiensi pembelajaran reading juga dipengaruhi oleh penggunaan fasilitas yang
tersedia. Penggunaan fasilitas yang tersedia secara optimal akan membantu siswa
dalam memahami materi yang diajarkan dan memberikan pengetahuan serta gagasan
untuk dikembangkan dalam writing. Biasanya siswa akan menemukan gagasan ketika
mereka menghubungkan pembelajaran bahasa dengan kondisi di sekelilingnya.
Keterampilan bahasa yang lain yaitu
listening dan speaking. Dari sudut pandang guru, effectif listening berkaitan
dengan penguasaan guru terhadap grammar, kosakata, dan pronunciation. Mereka
yang menguasai ketiga faktor tersebut akan dapat memahami pembicaraan orang
lain dengan mudah. Guru adalah sumber pengetahuan di kelas, oleh karena itu
kompetensi yang dimilikinya uga akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses
belajar mengajar.
Pembelajaran listening yang efektif
akan berpengaruh positif terhadap speaking karena keberhasilan dalam listening
membuat pembelajarn speaking lebih mudah. Keefektifan ini juga tergantung pada
informasi yang disampaikan guru terhadap siswa. Praktik berbahasa Inggris di
dalam kelas akan membentu siswa mengekspresikan gagasannya dalam bahasa
Inggris. Pembelajaran listening dan speaking akan lebih efisien jika guru memberikan
masalah-masalah untuk didiskusikan. Dalam diskusi ini, beberapa siswa
mempraktikkan listening dan yang lainnya mempraktikkan speaking. Jadi,
pembelajaran listening dan speaking ini bisa dilakukan secara terpadu.
Keefektifan dan efisiensi dalam
proses belajar mengajar Bahasa Inggris tidak hanya dilihat dari sudut pandang
guru saja, karena proses belajar mengajar juga berhubungan dengan faktor-faktor
yang lain. Jika dilihat dari sudut pandang siswa, pembelajaran reading
tergantung pada kebutuhan siswa untuk membaca. Kebutuhan itu bisa saja
dilakukan untuk melakukan kegiatan tertentu, seperti menjawab pertanyaan dulu
kemudian baru membeca materi. Jadi, mereka bisa menemukan apa yang mereka
butuhkan dengan mudah.
Jika dilihat dari sudut pandang
siswa, keefektifan dalam pembelajaran listening bergantung pada konsentrasi
mereka selama proses belajar mengajar, penguasaan kosakata, dan pronunciation.
Seperti pada reading, agar pembelajaran listening lebih efektif maka siswa
harus terlebih dahulu mengetahui kebutuhannya, sehingga mereka tahu apa yang
harus mereka dengarkan.
Keefektifan dalam pembelajaran
speaking berhubungan dengan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
Siswa yang aktif akan memperoleh lebih banyak kesempatan untuk mengungkapkan
gagasannya sehingga akan lebih lancar berbicara dalam bahasa Inggris. Selain
dipengaruhi oleh peran siswa di dalam kelas, proses belajar mengajar juga
dipengaruhi oleh penggunaan fasilitas yang tersedia. Penggunaan fasilitas
pembelajaran secara optimal akan sangat membantu proses belajar mengajar Bahasa
Inggris.
Jika dilihat dari sudut pandang
materi yang diajarkan, keefektifan pembelajaran reading berhubungan dengan
tingkat kesulitan materi. Materi yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari
akan lebih efektif karena sudah akrab dengan siswa, sehingga mereka akan lebih
mudah memahami materi tersebut.
Dalam pembelajaran writing,
keefektifan berhubungan dengan fase-fase dalam menggunakan materi yang
diperoleh. Misalnya, proses belajar mengajar dimulai dari pembelajaran kata
dalam kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf yang baik, dan menyusun
paragraf menjadi teks. Pemberian materi secara tepat akan memberikan hasil yang
optimal. Selain itu, faktor lain yang turut berpengaruh adalah penggunaan waktu
dan tenaga secara efisien. Efisiensi dalam penggunaan waktu dan tenaga akan
membantu siswa dalam menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dalam writing.
Berhubungan dengan materi yang
diajarkan, keefektifan pembelajaran listening dipengaruhi oleh keautentikan
materi tersebut. Siswa akan lebih mudah memahami materi yang berhubungan dengan
masalah-masalah yang sering mereka dengar, misalnya berita dari televisi atau
radio, prakiraan cuaca, instruksi, pengumuman, lagu, dan sebagainya. Selain
dipengaruhi oleh pembicara yang mereka dengarkan, apakah pembicara itu penutur
asli atau bukan, efisiensi dapat dicapai melalui penggunaan fasilitas seperti
laboratorium bahasa dan tape recorder.
Keautentikan materi juga berpengaruh
pada keefeektifan pembelajaran speaking. Siswa akan lebih mudah mengekspresikan
masalah-masalah yangsering mereka hadapi dalam kehidupannya. Dalam
mengungkapkan masalah-masalah itu, siswa akan melibatkan pikiran dan perasannya
sehingga komunikasi yang dilakukan akan tampak natural. Efisiensi dalam
speaking berhubungan dengan level siswa. Siswa dibagi dalam tiga level, yaitu
beginner (pemula), intermediate, dan advanced. Bagi pemula, akan lebih efektif
dan efisien jika diberikan materi yang sederhana dulu kemudian baru materi yang
lebih kompleks.
Berhubungan dengan teknik yang
dipakai dalam proses belajar mengajar, pembelajaran reading berhubungan dengan
mikro skills: scanning, skimming, explicit dan implicit reading, menarik
kesimpulan dari konteks, dan membaca untuk hiburan. Keefektifan berhubungan
dengan mikro skills yang terlibat. Penggunaan teknik yang bervariasi dalam
pembelajaran akan mengurangi kebosanan siswa. Selain itu, efisiensi juga
berhubungan dengan karakteristik kelas. Misalnya untuk kelas yang pasif,
explicit reading dan membaca untuk hiburan akan lebih sesuai.
Pembelajaran listening dapat
dilakukan dengan berbagai teknik, misalnya mendengarkan tape recorder, menjawab
pertanyaan berdasarkan teks, menulis ulang lagu, mendengarkan radio dan
televisi, dan sebagainya. Keefektifan berhubungan dengan pemilihan teknik yang
tepat untuk kelas tertentu. Sedangkan efisiensi berhubungan dengan penggunaan
fasilitas yang tersedia.
Keefektifan dalam pembelajaran
speaking berkaitan dengan kegiatan siswa selama proses belajar mengajar, apakah
mereka aktif atau tidak. Salah satu upaya untuk mendorong siswa menjadi aktif
adalah dengan menggunakan information gap. Caranya dengan membagi kelas menjadi
dua kelompok. Kelompok A mendapatkan informasi yang tidak diketahui oleh
kelompok B, dan sebaliknya. Dengan cara ini akan terjadi komunikasi antara
kelompok A dan B secara alami. Untuk memperoleh hasil yang optimal, proses ini
harus efisien. Dalam hal ini efisiensi berhubungan dengan topik, apakah topik
itu menarik atau tidak.
Berhubungan dengan waktu dan tempat
yang tepat untuk proses belajar mengajar, tidak ada perbedaan antara reading,
listening, speaking, dan writing. Keefektifan dan efisiensi tergantung pada
tingkat kesulitan materi. Misalnya, reading dan writing membutuhkan banyak
konsentrasi, oleh karena itu akan lebih efektif jika dilakukan pada pagi hari.
Sedangkan untuk pembelajaran listening dan speaking dapat dilakukan pada siang
hari.
Keefektifan dan efisiensi berhubungan
dengan tempat yang sesuai untuk proses belajar mengajar listening, speaking,
reading, dan writing berkaitan dengan ketersediaan media di dalam kelas.
Misalnya, pembelajaran reading, speaking, dan writing dapat dilakukan di dalam
kelas. Tetapi, pembelajaran listening akan lebih efektif dan efisien jika
dilakukan di laboratorium bahasa, karena disana tersedia peralatan yang
diperlukan untuk pembelajaran seperti tape recorder, kaset, dan sebagainya.
Penelitian ini dilakukan dalam upaya
untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi dalam proses belajar mengajar
Bahasa Inggris pada kelas XI SMA Negeri 1 Sewon, Bantul pada tahun ajaran
2005/2006.
C.
Pembatasan Masalah
Masalah-masalah dalam penelitian ininterfokus pada
pengenalan dan penerapan tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh semua
komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk turut berperan dalam
upaya untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi dalam proses belajar
mengajar Bahasa Inggris di kelas XI SMA Negeri 1 Sewon, Bantul pada tahun
ajaran 2005/2006.
D.
Rumusan Masalah
Seperti
apakah perencanaan, penerapan, dan evaluasi yang dilakukan untuk meningkatkan
keefektifan dan efisiensi dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris di kelas
XI SMA Negeri 1 Sewon, Bantul pada tahun ajaran 2005/2006?
E.
Tujuan Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk perencanaan, penerapan, dan
evaluasi yang dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan keefektifan dan
efisiensi dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris di kelas XI SMA Negeri 1
Sewon, Bantul pada tahun ajaran 2005/2006.
F.
Manfaat Penelitian
- Bgi guru Bahasa Inggris di kelas XI SMA Negeri 1 Sewon, Bantul, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan aktifitas yang efektif dan efisien dalam pembelajaran Bahasa Inggris,
- Bagi guru-guru yang lain, baik dari sekolah ini maupun dari sekolah lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai contoh untuk mengembangkan aktifitas yang efektif dan efisien dalam pembelajaran di kelas.
- Bagi Kepala SMA Negeri 1 Sewon, hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi untuk menyusun atau merencanakan proses belajar mengajar secara terpadu yang efektif dan efisien.
- Bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sewon, penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan gagasan dalam rangka mengembangkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
- Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat, terutama untuk mengembangkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien
0 komentar:
Posting Komentar